Nov 3, 2009

Biru, suatu ketika dimasa lalu

Maafkan keputusanku, pergi dari kota gelisah
menyeret sisa-sisa pertemuan kita
barangkali ada yang berharga untuk dijadikan tiang-tiang kesaksian
bahwa kita pernah bersama

Langitku telah cukup lama murung
ingin sekali menumpahkan kekesalannya lewat hujan yg dahsyat
Namun aku pergi bukan karena itu
bukan juga karenamu

Aku ingin membangun kota damai dari bongkahan perasaanku yang paling akhir
Bukan dari lempengan baja atau kayu yang panas terbakar
Disana akan kusapa kenangan kita dengan tangan penuh embun
Akan kupelihara kenangan tentangmu dengan senyum
Lantas suatu saat nanti bila keberanian telah terkumpul
mungkin akan kukirim surat kepadamu,
maafkan aku...